Home » Ekonomi » Pengertian Pemasaran [Konsep, Tujuan, Rencana, Riset]

Pengertian Pemasaran [Konsep, Tujuan, Rencana, Riset]

Pemasaran sebagai suatu disiplin illmu yang melibatkan semua tindakan perusahaan untuk menarik pelanggan dan memelihara hubungan dengan mereka.

Menjalin hubungan juga merupakan bagian dari pemasaran, termasuk menulis email terima kasih, membalas pesan dengan cepat, bermain golf dengan calon klien, serta bertemu mereka untuk sekedar minum kopi.

Pada tingkat yang paling dasar, pemasaran berusaha mencocokkan produk dan jasa perusahaan dengan pelanggan, yang pada akhirnya menghasilkan profit.

Pengertian Pemasaran

Pemasaran mengacu pada kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mempromosikan pembelian atau penjualan produk / layanan. Kegiatan ini mencakup periklanan, penjualan, dan pengiriman produk (atau jasa) kepada konsumen.

Beberapa pemasaran dilakukan oleh afiliator atas nama perusahaan. Kalangan profesional yang bekerja di departemen pemasaran berusaha untuk mendapatkan perhatian dari audiens yang berpotensial.

Promosi ditargetkan agar audiens tertentu tertarik, sehingga kerap melibatkan dukungan selebriti, menggunakan slogan yang menarik, menerapkan kemasan atau desain grafis yang mudah diingat, serta memperhatikan paparan / gaya bahasa persuasif.

Kunci Utama Pengertian

Pemasaran mengarah pada semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mempromosikan dan menjual produk atau jasa kepada konsumen. Serta memperhatikan 4 hal yang saling terikat, yaitu produk, harga, tempat, dan promosi.

Intinya, pemasaran berusaha mempromosikan produk atau layanan, mengidentifikasi pelanggan yang ideal, serta menarik perhatian mereka pada produk atau layanan yang tersedia.

Apa Tujuannya?

Tujuan penting pemasaran adalah mendorong pertumbuhan perusahaan. Hal ini dapat dilakukan melalui menarik dan mempertahankan pelanggan baru.

Perusahaan dapat menerapkan sejumlah strategi yang berbeda untuk mencapai tujuan ini.

Misalnya, mencocokkan produk dengan kebutuhan para pelanggan, atau menciptakan nilai melalui pengalaman mereka. Hal ini ditunjukkan sebagai upaya untuk meningkatkan kepuasan.

Pelajari juga: 7+ Perilaku Konsumen yang Wajib Difahami dalam Marketing

Elemen Pemasaran

Ada empat elemen yang menjadi kunci dalam strategi pemasaran, di sebut juga dengan 4P, terdiri dari Product (produk), Price (harga), Place (tempat), dan Promotion (promosi).

Produk

Produk mengacu pada item atau barang yang direncanakan untuk ditawarkan kepada pelanggan. Sebuah produk harus memenuhi permintaan konsumen.

Sebelum mempersiapkan kampanye iklan, pemasar perlu memahami produk apa yang dijual, apa yang menonjol dari pesaingnya, apakah produk tersebut dapat dipasangkan dengan produk sekunder, dan apakah ada produk pengganti di pasar.

Harga

Harga mengarah pada seberapa banyak perusahaan akan menjual produknya.

Ketika menetapkan harga, perusahaan harus mempertimbangkan harga biaya per unit, biaya pemasaran, dan biaya distribusi.

Perusahaan juga harus mempertimbangkan harga produk pesaing di pasar, apakah harga yang diusulkan cukup masuk akal bagi konsumen.

Tempat

Tempat menitik beratkan pada distribusi produk.

Perusahaan perlu mempertimbangkan apakah akan menjual produk melalui etalase (toko), secara online, atau melalui keduanya.

Ketika dijual di toko, yang ideal, seperti apa penempatanya produknya? Jika dijual secara online, penempatannya bagaimana?

Promosi

Promosi adalah kampanye pemasaran secara terpadu. Mencakup berbagai kegiatan seperti periklanan, penjualan, hubungan masyarakat, sponsorship, pemasaran secara langsung dan secara gerilya.

Pemasar perlu menyadari bahwa konsumen kerap mengaitkan harga dengan kualitasnya, dan hal ini perlu dipertimbangkan, terutama ketika merancang strategi secara menyeluruh.

Teori 4C

Menanggapi perubahan lingkungan dan teknologi, serta kritik terhadap pendekatan 4P, teori 4C muncul sebagai model pemasaran modern.

Consument (Konsumen atau klien)

Konsumen mengacu pada orang atau kelompok yang akan memperoleh produk. Aspek ini menekankan pada pemenuhan keinginan atau kebutuhan konsumen.

Cost (Biaya)

Biaya mengacu pada apa yang dipertukarkan sebagai imbalan atas produk. Biaya terdiri dari nilai produk. Biaya juga mengacu pada hal lain yang harus dikorbankan konsumen untuk mendapatkan produk, seperti waktu atau uang yang dihabiskan untuk transportasi guna memperoleh produk.

Convenience (Kenyamanan)

Aspek kenyamanan menekankan pada kemudahan bagi konsumen untuk mendapatkan produk, sehingga membuat mereka lebih mungkin untuk mendapatkannya.

Comunication (Komunikasi)

Komunikasi mengacu pada bagaimana konsumen mengetahui suatu produk. Berbeda dengan promosi, komunikasi tidak hanya mengacu pada komunikasi iklan satu arah, tetapi juga komunikasi dua arah yang tersedia melalui media sosial.

Segmentasi Pasar

Proses ini dilakukan untuk dua tujuan utama:

  • untuk alokasi sumber daya perusahaan yang terbatas
  • untuk melayani selera konsumen yang beragam.

Sebuah perusahaan hanya memiliki sejumlah sumber daya. Dengan demikian, ia harus membuat pilihan dalam melayani kelompok konsumen tertentu.

Selain itu, dengan lebih beragamnya selera konsumen, perusahaan mencatat manfaat melayani pasar baru.

Segmentasi pasar dapat didefinisikan dalam akronim STP, yang berarti Segmen, Target, dan Posisi.

Segmentasi melibatkan pemisahan awal konsumen menjadi orang-orang yang memiliki kebutuhan/ keinginan/ selera yang sama.

Kriteria yang umum digunakan antara lain:

  • Geografis (seperti negara, wilayah, kota, kota)
  • Psikografis (misalnya ciri-ciri kepribadian atau ciri-ciri gaya hidup yang mempengaruhi perilaku konsumen)
  • Demografis (misalnya usia, jenis kelamin, kelas sosial ekonomi, pendidikan)
  • Jenis kelamin
  • Penghasilan
  • Siklus Hidup (misalnya Baby Boomer, Generasi X, Milenial, Generasi Z)
  • Gaya hidup
  • Perilaku (misalnya loyalitas merek, tingkat penggunaan)

Setelah segmen diidentifikasi, selanjutnya, perusahaan mengukur kelayakan pasar sasaran dengan hal-hal berikut:

  • Bagaimana suatu segmen dapat dibedakan dari segmen lainnya?
  • Bagaimana segmen dapat diakses melalui Komunikasi Pemasaran?
  • Dapatkah segmen diukur dan ukurannya ditentukan?
  • Apakah menguntungkan?

Langkah selanjutnya dalam proses penargetan adalah memilah tingkat diferensiasi yang terlibat dalam penyajian segmen.

Ada tiga mode diferensiasi, yang biasanya diterapkan oleh perusahaan, yaitu:

  • Tidak terdiferensiasi – di mana perusahaan memproduksi produk serupa untuk semua segmen pasar
  • Diferensiasi – di mana perusahaan menghasilkan sedikit modifikasi produk dalam suatu segmen
  • Niche (jenis produk) – di mana organisasi menempa produk untuk memuaskan pasar sasaran khusus

Penelitian (Riset)

Penelitian pemasaran adalah proses sistematis menganalisa data yang melibatkan penelitian untuk mendukung kegiatan pemasaran, dan menginterpretasi data statistik menjadi informasi.

Informasi ini kemudian digunakan oleh manajer untuk merencanakan kegiatan, mengukur sifat lingkungan, dan untuk mendapatkan informasi dari pemasok.

Perlu diketahui, terdapat perbedaan antara riset pemasaran dan riset pasar.

Riset pasar melibatkan pengumpulan informasi tentang target pasar tertentu. Sebagai contoh, sebuah perusahaan dapat melakukan penelitian di pasar sasaran, setelah memilih segmen pasar yang sesuai.

Sebaliknya, riset pemasaran berkaitan dengan semua riset yang dilakukan dalam pemasaran. Riset pasar adalah bagian dari riset pemasaran.

Riset pasar adalah tentang distribusi, sedangkan riset pemasaran mencakup distribusi, efektivitas periklanan, dan efektivitas penjualan.

Dalam hal ini, peneliti menggunakan berbagai metode penelitian untuk menginterpretasikan temuan mereka, dan mengubah data menjadi informasi.

Adapun tahapan penelitiannya adalah:

  1. Menentukan masalah
  2. Merencanakan penelitian
  3. Penelitian
  4. Menafsirkan data
  5. Menerapkan temuan

Rencana

Dalam rencana pemasaran, tahapan prosesnya terdiri sebagai berikut:

  1. Ringkasan rencana bisnis
  2. Situasi pemasaran saat ini
  3. Analisis ancaman dan peluang
  4. Tujuan dan masalah
  5. Strategi
  6. Program aksi
  7. Anggaran
  8. Kontrol

Orientasi

Orientasi pemasaran disebut juga dengan “filsafat manajemen bisnis”, atau “pola pikir perusahaan”, atau sebagai “budaya organisasi”. Meski orientasi ini masih diperdebatkan, namun yang paling sering dikutip adalah sebagai berikut:

Orientasi produk: Dalam hal ini, perusahaan lebih menitik beratkan pada kualitas produknya.

Orientasi produksi: Perusahaan lebih memilih memproduksi sebanyak mungkin produk atau layanan tertentu untuk mencapai skala ekonomi yang lebih besar.

Orientasi penjualan: Perusahaan lebih fokus pada penjualan/promosi produk perusahaan yang sudah ada, daripada mengembangkan produk baru untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan yang tidak terbatas.

Orientasi pemasaran: Konsep ini yang paling umum digunakan dalam pemasaran kontemporer, pendekatannya berpusat pada pelanggan berdasarkan produk yang sesuai dengan selera konsumen.

Konsep ini meliputi:

  • Orientasi pelanggan : dalan konsep ini, Perusahaan dapat bertahan dengan memproduksi barang yang orang mau dan mampu beli. Akibatnya, perusahaan harus memastikan sejauh mana permintaan konsumen.
  • Orientasi organisasi : Departemen pemasaran adalah yang paling penting dalam tingkat fungsional organisasi. Informasi dari departemen ini digunakan untuk memandu tindakan departemen lain di perusahaan.

Orientasi pemasaran sosial: Adanya tanggung jawab sosial yang tidak bisa lepas dari keterikatan dengan para pemangku kepentingan seperti karyawan, pelanggan, dan komunitas lokal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *