Home » Sosial » √ Gerakan Sosial [Pengertian, Penyebab, Asal Usul, & Contoh]

√ Gerakan Sosial [Pengertian, Penyebab, Asal Usul, & Contoh]

Gerakan sosial adalah tindakan kolektif yang dilakukan oleh kelompok-kelompok terorganisir dalam masyarakat yang untuk memperjuangkan tujuan-tujuan sosial.

Secara umum, seruan gerakan-gerakan sosial mewakili suara orang-orang yang tersisih, yang berusaha menduduki ruang-ruang hukum dalam masyarakat.

Mula-mula gerakan sosial bertujuan untuk memecahkan masalah kelas sosial dan politik. Namun saat ini, gerakan tersebut sebagian besar terjadi karena faktor identitas yang mewakili jenis kelamin, ras, orientasi seksual, dan lain sebagainya.

Penyebab terjadinya gerakan sosial

Gerakan Buruh

Gerakan ini secara umum disebabkan oleh dua hal, yaiitu keadaan psikologis individu dan karakteristik masyarakat.

1. Faktor psikologi

Faktor psikologis meyakinkan orang-orang untuk bergabung pada suatu gerakan, atau melemahkan komitmen mereka terhadap kelompok konvensional.

Kegagalan untuk mencapai status dan identitas dalam kelompok, hasrat untuk meraih prestise, rasa memiliki, rasa tidak berdaya, keterasingan, putus, asa, ketidakpuasan, dan frustrasi dapat mempengaruhi individu untuk berpartisipasi.

Namun, beberapa ahli berpendapat bahwa ada berbagai jenis keterasingan. Keterasingan politik mencerminkan hilangnya kepercayaan dalam komunitas politik dan mempengaruhi individu untuk bergabung pada gerakan oposisi.

2. Faktor sosial

Dalam sebuah teori tentang asal usul gerakan sosial, perubahan sosial dapat mengakibatkan ketegangan atau konflik.

Ketegangan normatif muncul ketika kondisi yang berubah menciptakan situasi di mana norma-norma yang mapan tidak lagi mengarah pada pencapaian nilai-nilai penting yang diterima.

Ketegangan nilai muncul ketika nilai-nilai itu sendiri mengganggu kepuasan masyarakat. Seperti ketika kelompok yang berbeda (imigran, minoritas, atau generasi muda) mengembangkan nilai-nilai yang bertentangan dengan nilai-nilai kelompok yang lebih mapan.

Asal usul gerakan

Gerakan massa menuntut diadilinya kasus penistaan Agama

Pada peralihan abad ke-19 ke abad ke-20, serikat pekerja dilembagakan secara kolektif. Tujuannya adalah untuk membela pekerja dari eksploitasi majikan. Gerakan ini diilhami oleh cita-cita Marxis.

Dalam kasus ini, gerakan sosial muncul untuk membela pekerja dan kelas sosial bawah, merevolusi dan membubarkan tatanan sosial kapitalis.

Sistem kepercayaan yang ada dalam suatu masyarakat juga mempengaruhi munculnya gerakan sosial.

Misalnya sistem yang menekankan kesempurnaan manusia dan kendali mereka atas nasib mereka sendiri.

Sejak awal 1970-an, dua aliran teori muncul, satu di Amerika Serikat dan satu lagi di Eropa Barat. Yang pertama, disebut teori mobilisasi sumber daya. Teori ini menjelaskan gerakan sosial muncul dari kondisi disorganisasi dan ketegangan sosial, yang kemudian menemukan rekrutan orang-orang yang terisolasi dalam masyarakat.

Teori kedua adalah teori gerakan sosial baru. Teori ini berasal dari ketidakpuasan intelektual pandangan Marxis yang memperlakukan gerakan sosial sebagai cerminan perjuangan mendasar di antara kelas-kelas ekonomi.

Teori tersebut, dikatakan, menjadi kurang relevan karena kelas-kelas ini telah ditarik ke dalam perundingan bersama, sistem kesejahteraan, dan kemajuan sosial lainnya dalam negara.

“Gerakan sosial baru” yang muncul ditafsirkan sebagai perjuangan melawan kesenjangan sosial, dominasi media massa, dan kapitalisme pasca-industri.

Contoh gerakan ini seperti gerakan pemuda, feminis, perdamaian, ekologi, hak-hak sipil, dan keadilan rasial.

Jürgen Habermas, seorang sosiolog Jerman, menafsirkan gerakan seperti itu sebagai protes terhadap negara dan birokrasinya yang berlebihan.

Pada tahun 1960-an, karena Perang Dunia Kedua dan iklim polarisasi global yang disebabkan oleh Perang Dingin, gerakan baru secara kolektif dan dalam bentuk aksi bermunculan di seluruh dunia.

Di Amerika Serikat dan Afrika Selatan, penduduk kulit hitam memberontak melawan sistem segregasi rasial yang tidak adil, yang menjamin hak istimewa bagi penduduk kulit putih dan mengambil hak penduduk kulit hitam, yang memperlakukan lapisan ras kulit hitam sebagai gerombolan warga negara yang lebih rendah.

Para wanita juga mengorganisir diri mereka secara kolektif untuk memperjuangkan hak-hak mereka, mencari kebebasan seksual, dan menuntut perlakuan yang sama atas nama kesetaraan gender (dikenal dengan gelombang gerakan feminis).

Populasi LGBT juga telah melangkah untuk mengekspresikan hak mereka secara bebas. Ditandai oleh gerakan massa secara spontan yang terjadi di bar Stonnewall Inn, di New York, yang mengakibatkan konfrontasi dengan polisi dan memunculkan Parade Kebanggaan Gay, yang sekarang disebut Parade Kebanggaan LGBT. Dan selanjutnya menjalar ke beberapa kota di seluruh dunia.

Dunia mengalami perubahan besar dari tahun 1960-an dan seterusnya, ketika minoritas turun ke jalan untuk memperjuangkan hak-hak mereka.

Dari sana, berbagai gerakan sosial mulai bermunculan di seluruh dunia, selalu mencari organisasi yang bertujuan untuk mengikutsertakan orang-orang terpinggirkan dan selalu membedakan dirinya sesuai dengan ciri khas masing-masing tempat.

Pada era 1970-an, filsuf Angela Davis dipenjara, menjadi simbol perjuangan hak-hak penduduk kulit hitam dan perempuan.

Contoh

Beberapa contoh gerakan sosial diantranya adalah:

  • Gerakan buruh pedesaan tak bertanah
  • gerakan feminis
  • gerakan anti-rasis
  • Gerakan lingkungan (seperti WWF dan Greenpeace)
  • Gerakan untuk menyatukan komunitas dan pinggiran (yang berjuang melawan rasisme, ketidaksetaraan sosial , dan pengucilan penduduk pinggiran).
  • Gerakan untuk melawan homofobia dan transfobia, seperti gerakan LGBT
  • Gerakan Penyerbuan Bastille, yang menandai Revolusi Prancis pada tahun 1789 dan mengakibatkan jatuhnya monarki absolut Prancis.
  • Gerakan suffragette, yang dianggap sebagai bagian dari feminisme, sebuah gerakan yang diorganisir oleh perempuan yang mengklaim haknya untuk memilih dan partisipasi dalam politik.

Bagaimana gerakan ini terjadi?

Gerakan sosial sangat beragam, agenda yang dijalankan berbeda-beda dan memiliki tuntutan tersendiri sesuai dengan geografis dan waktu historis.

Banyak gerakan sosial muncul dari gerakan massa hingga pemberontakan, seperti gerakan LGBT, kelompok gerakan kulit hitam, gerakan feminis, dan lain-lain.

Mereka terdiri dari kelompok-kelompok berbeda yang berjuang untuk tujuan yang sama.

Namun, setiap kelompok dari gerakan ini memiliki caranya sendiri untuk mengorganisir diri dan mempromosikan militansi sosialnya kepada masayarak luas.

Mereka menyatukan orang-orang di sekitar untuk tujuan yang sama. Mereka bertujuan pada restrukturisasi sosial yang mencakup orang-orang  yang tertarik pada kekuatan bersama, dan menjamin hak-hak mereka sebagai warga negara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *