Home » Ekonomi » Pengertian Bisnis [Karakteristik, Klasifikasi, Skala]

Pengertian Bisnis [Karakteristik, Klasifikasi, Skala]

Pengertian bisnis mengacu pada organisasi atau entitas yang terlibat dalam kegiatan komersial, industri, atau profesional.

Bisnis juga dapat menjadi entitas nirlaba atau dapat menjadi organisasi nirlaba yang beroperasi untuk memenuhi misi amal atau bahkan tujuan sosial.

Bisnis berkisar dalam skala dari kepemilikan tunggal hingga perusahaan internasional, berkisar dari usaha kecil hingga besar.

Istilah bisnis juga diartikan sebagai upaya atau kegiatan individu untuk memproduksi dan menjual barang dan jasa guna mendapat keuntungan.

Memahami Pengertian Bisnis  

Pengertian bisnis, jika perjelas, adalah sebagai kegiatan ekonomi yang terorganisir, di mana pertukaran barang dan jasa terjadi, dengan perhitungan yang memadai.

Dengan kata lain, bisnis adalah metode menghasilkan uang melalui transaksi komersial. Mencakup semua kegiatan yang tujuan utamanya adalah untuk menyediakan barang dan jasa secara efektif yang diinginkan masyarakat.

Para pelaku bisnis melakukan upaya sistematis untuk menghasilkan barang dan jasa, dan menjualnya di pasar guna mendapatkan laba (keuntungan). Laba memainkan peran penting, karena semua kegiatan bisnis diarahkan ke sana.

Perlu digaris bawahi, ada pula bisnis nirlaba yang bergerak tidak ditujukan untuk mendapatkan laba, seperti bisnis yang bergerak dibidang amal, pendidikan, sosial, dll. Meski pada proses operasionalnya, badan-badan nirlaba kerap mendapat keuntungan dari usaha yang mereka jalankan, namun keuntungan tersebut bukan tujuan utama mereka.

Secara umum, pengertian bisnis mengacu pada dua arti yang berbeda.

Yang pertama, mengarah pada entitas yang beroperasi untuk alasan komersial, industri, atau profesional.

Entitas umumnya dimulai dengan konsep (ide) dan nama.

Riset pasar yang ekstensif mungkin diperlukan untuk menentukan seberapa layak untuk mengubah ide menjadi bisnis.

Bisnis sering memerlukan rencana sebelum operasi dimulai. Rencana bisnis adalah dokumen formal yang menguraikan tujuan dan sasaran perusahaan. Ini juga mencantumkan strategi dan cara yang direncanakan untuk mencapai tujuan dan sasaran agar berhasil. Rencana bisnis sangat penting dipetakan sehubungan dengan peminjaman modal untuk memulai operasi.

Menentukan struktur hukum bisnis merupakan faktor penting lainnya yang perlu dipertimbangkan. Pemilik bisnis perlu mengamankan izin dan lisensi, serta mengikuti persyaratan pendaftaran badan hukum. Korporasi dianggap badan hukum di banyak negara, yang berarti bahwa bisnis dapat memiliki properti, mengambil utang , dan dituntut di pengadilan.

Sebagian besar bisnis beroperasi bertujuan untuk menghasilkan keuntungan. Tapi hal itu belum tentu merupakan persyaratan penting dalam menjalankan bisnis. Beberapa bisnis memiliki tujuan tertentu selain profit. Entitas ini disebut sebagai bisnis nirlaba. Organisasi yang tidak berbasis laba disebut sebagai nirlaba.

Entitas ini dapat beroperasi sebagai:

  • amal
  • Usaha seni, budaya, pendidikan, dan rekreasi
  • Kelompok politik dan advokasi
  • Organisasi layanan sosial

Pengertian bisnis yang kedua, mengacu pada semua kegiatan yang terlibat dengan penjualan dan pembelian barang dan jasa.

Aktivitas bisnis bisa dilakukan di mana saja, baik menggunakan etalase, secara online, atau bahkan di pinggir jalan.

Nama seringkali merupakan salah satu aset bisnis yang paling berharga, jadi penting bagi pemilik bisnis untuk memilih Brand (merk) tersendiri.

>> Kunci Pengertian Bisnis

  • Sebuah bisnis didefinisikan sebagai sebuah organisasi atau badan usaha yang terlibat dalam kegiatan komersial, industri, atau profesional.
  • Bisnis juga dapat berupa entitas nirlaba atau organisasi nirlaba.
  • Jenis bisnis berkisar dari perseroan terbatas, kepemilikan tunggal, korporasi, dan kemitraan.
  • Ada bisnis yang dijalankan dalam skala kecil, sementara yang lain bergerak dalam skala besar yang tersebar di banyak industri di seluruh dunia.

Karakteristik Bisnis

Kegiatan Ekonomi : Bisnis adalah kegiatan ekonomi, karena dilakukan dengan tujuan mendapatkan uang, hal ini terbilang menjadi motif ekonomi.

Produksi/pembelian barang dan jasa : Barang dan jasa diproduksi atau diperoleh oleh badan usaha, sehingga dapat menambah nilai dan menjualnya kepada konsumen. Barang baik diproduksi oleh perusahaan atau diperoleh dari pemasok, dengan tujuan menjualnya lebih lanjut kepada konsumen, untuk mendapatkan keuntungan.

Penjualan barang dan jasa : Bisnis harus melibatkan transfer barang kepada pelanggan melalui penjualan, artinya jika barang diperoleh untuk konsumsi pribadi, maka transaksi tidak akan menjadi kegiatan bisnis.

Kesinambungan dalam transaksi : Setiap bisnis membutuhkan keteraturan dalam transaksi, yaitu pertukaran barang atau jasa yang terisolasi tidak akan dianggap sebagai bisnis. Jadi, untuk membentuk bisnis, transaksi harus dilakukan secara teratur.

Memperoleh keuntungan : Tujuan dasar dari bisnis adalah untuk mendapat keuntungan dari kegiatannya. Tujuan ini adalah tulang punggung bisnis, yang membuat bisnis terus berjalan dalam jangka panjang.

Beresiko : Resiko adalah elemen kunci dari setiap bisnis, yang berkaitan dengan eksposur terhadap kerugian. Dalam bisnis, berbagai upaya dilakukan untuk memprediksi peristiwa masa depan dan merencanakan strategi bisnis yang sesuai. Namun, faktor-faktor yang mempengaruhi bisnis tidak pasti dan begitu juga peluangnya, yang dapat berupa perubahan permintaan, banjir, jatuhnya harga, pemogokan, fluktuasi pasar uang, dll.

Pengembalian tidak pasti : Dalam bisnis, pengembalian tidak pernah dapat diprediksi dan terjamin, jumlah uang yang akan diperoleh dalam bisnis tidak pasti. Ada kemungkinan bahwa bisnis memperoleh keuntungan besar atau bahkan menderita kerugian.

Legal dan Sah : Apapun jenis usaha yang dijalankan perusahaan harus legal di mata hukum, jika tidak, maka tidak akan dianggap sebagai bisnis.

Kepuasan konsumen : Tujuan bisnis adalah untuk menyediakan barang dan jasa kepada konsumen, sehingga dapat memuaskan keinginan mereka, seperti ketika konsumen (pengguna akhir) puas, dia akan membeli barang atau jasa tersebut. Tapi, jika tidak, ada kemungkinan mereka akan mencari pengganti.

Konsumen dianggap sebagai raja, sehingga semua aktivitas bisnis diselaraskan dengan kepuasan konsumen. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan barang-barang yang kaya kualitas dengan mudah tersedia, dengan harga yang wajar.

Klasifikasi Kegiatan Bisnis

Industri : Industri menyiratkan kegiatan ekonomi yang terkait dengan konversi sumber daya menjadi barang yang siap pakai. Hal ini melibatkan produksi, pemrosesan, penambangan barang.

Industri selanjutnya dibagi menjadi tiga kategori;

  1. industri primer,
  2. industri sekunder,
  3. industri tersier.

Perdagangan : Dalam istilah sederhana, perdagangan mengacu pada pembelian dan penjualan barang karena nilai tertentu, mencakup semua kegiatan bertransaksi.

Selanjutnya, proses perdagangan mencakup dua kegiatan, yaitu kegiatan perdagangan itu sendiri dan hal-hal yang memfasilitasi perdagangan.

Dari beberapa tahun terakhir, seluruh konsep bisnis telah mengalami perubahan drastis, yaitu beralih dari aktivitas yang berorientasi pada produsen menjadi aktivitas yang berorientasi pada konsumen. Sebelumnya, pendekatannya adalah ‘menjual apa yang diproduksi’, tetapi sekarang pendekatannya adalah ‘memproduksi apa yang diminta’.

Jenis Bisnis

Banyak bisnis mengatur diri mereka sendiri, di mana posisi di perusahaan telah menetapkan peran dan tanggung jawab. Struktur yang paling umum meliputi:

Kepemilikan tunggal : Seperti namanya, kepemilikan tunggal dimiliki dan dioperasikan oleh satu orang perseorangan. Tidak ada pemisahan hukum antara bisnis dan pemilik, yang berarti pajak dan kewajiban hukum jatuh pada pemilik.

Kemitraan : Kemitraan adalah hubungan bisnis antara dua orang atau lebih yang bergabung untuk melakukan bisnis. Setiap mitra menyumbangkan sumber daya dan uangnya, serta berbagi keuntungan dan kerugian. Keuntungan dan kerugian bersama dicatat pada pengembalian pajak masing-masing mitra.

Korporasi : Korporasi adalah bisnis di mana sekelompok orang bertindak bersama sebagai satu kesatuan. Pemilik biasanya disebut sebagai pemegang saham.

Skala Bisnis

Ukuran bisnis bervariasi. Perusahaan kecil yang dioperasikan oleh pemilik disebut usaha kecil . Mereka biasanya dijalankan oleh satu orang atau kelompok kecil. Usaha ini meliputi restoran keluarga, perusahaan rumahan, usaha penerbitan, dan lain-lain. Laba umumnya rendah, tetapi cukup untuk menopang operasi, selama pemilik bisnis dapat menjalankannya dengan baik.

Bisnis menengah diklasifikasikan sebagai bisnis yang biasanya menghasilkan pendapatan yang lebih besar. Perusahaan-perusahaan ini lebih mapan daripada bisnis kecil, dengan basis karyawan berkisar antara 100 hingga 999 orang.

Bisnis besar, yang umumnya beroperasi sebagai perusahaan, adalah bisnis yang mempekerjakan lebih dari 1.000 orang dan menghasilkan pendapatan yang lebih jauh lebih besar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *