Perbedaan perdagangan bilateral dan multilateral terletak pada jumlah peserta, yaitu dalam perjanjian perdagangan bilateral melibatkan dua negara, sedangkan perjanjian perdagangan multilateral melibatkan tiga negara atau lebih.
Apa itu Perdagangan Internasional?
Perdagangan internasional berarti pertukaran barang dan jasa di antara banyak negara, di mana perusahaan domestik dapat mengekspor produk mereka ke negara lain dan mengimpor produk luar ke negara mereka.
Dalam perdagangan internasioanal, terjadi dua jenis perdagangan, yaitu bilateral dan multilateral.
Apa itu Perjanjian Perdagangan?
Perjanjian Perdagangan mengacu pada kontrak antara negara-negara yang berdagang.
Tujuannya adalah untuk menurunkan hambatan perdagangan mereka, dan akibatnya, tingkat integrasi ekonomi antara negara-negara peserta meningkat.
Artikel ini akan membantu Anda memahami perbedaan perdagangan bilateral dan multilateral secara rinci.
Grafik Perbedaan Perdagangan Bilateral dan Multilateral
DASAR PERBANDINGAN | PERDAGANGAN BILATERAL | PERDAGANGAN MULTILATERAL |
Arti | Perdagangan bilateral adalah perdagangan barang dan jasa antara dua negara. | Perdagangan multilateral adalah perdagangan barang dan jasa antara beberapa negara. |
Mendorong | Kerjasama Ekonomi antara dua negara. | Globalisasi yang mengintegrasikan banyak negara di dunia. |
Negosiasi | Negosiasi terpisah harus dilakukan dengan negara yang berbeda atas dasar satu lawan satu. | Negosiasi dapat dilakukan dengan banyak negara secara bersama-sama. |
Sifat Perdagangan | Saling melengkapi | Menambah |
Pengertian Perdagangan Bilateral
Perdagangan yang terjadi antara dua negara disebut perdagangan bilateral. Dalam perdagangan ini, negara-negara anggota mempertukarkan barang dan jasa mereka satu sama lain atas dasar preferensi, kesepakatan, atau perjanjian bilateral.
Dalam perdagangan bilateral, negara-negara yang terlibat menikmati sejumlah hak istimewa, seperti kuota impor yang menguntungkan.
Tujuan dari perjanjian perdagangan bilateral adalah untuk memperluas akses antara pasar kedua negara, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan perdagangan mereka.
Perjanjian dagang ini menghilangkan hambatan tarif dan non-tarif, yang menghasilkan keuntungan harga bagi kedua negara, terutama ketika kedua negara memiliki spesialisasi produk industri yang berbeda.
Juga, negara-negara perdagangan setuju untuk menawarkan produk dengan harga yang wajar, tidak dengan harga murah, untuk mendapatkan pangsa pasar yang adil dan menghilangkan persaingan.
Standarisasi yang berupa peraturan, undang-undang ketenagakerjaan dan perlindungan lingkungan membantu dalam merealisasikan keunggulan kompetitif atas para pesaingnya.
Negara -negara mengadopsi undang-undang hak cipta dan kekayaan intelektual, sehingga mereka setuju untuk tidak saling mencuri produk inovatif.
Berdasarkan poin-poin di atas, kita dapat mengatakan bahwa perdagangan bilateral mengacu pada perdagangan barang dan jasa antara dua negara yang mendorong perdagangan dan investasi.
Oleh karena itu, kedua negara mengangkat atau mengurangi hambatan perdagangan seperti tarif, kuota, pembatasan ekspor, dll.
Manfaat utama dari perjanjian ini adalah perluasan pangsa pasar barang suatu negara melalui negosiasi kolaboratif antara kedua negara.
Baca: √ Pasar Valuta Asing [Pengertian, Fungsi, Jenis, Transaksi, Spekulasi]
Pengertian Perdagangan Multilateral
Perjanjian Perdagangan Multilateral mengacu pada perjanjian perdagangan yang dilaksanakan di antara beberapa negara.
Tujuannya untuk membeli dan/atau menjual produk satu sama lain secara preferensial, atau dengan persyaratan yang membatasi perdagangan di antara mereka sendiri.
Perjanjian ini mendorong perekonomian global, dengan membuka pasar baik bagi negara maju maupun berkembang.
Serta memfasilitasi pengurangan atau menghapus hambatan perdagangan di antara negara-negara yang terlibat, seperti tarif, pajak, subsidi, dan embargo, dengan demikian memudahkan impor dan ekspor.
Semua negara yang menandatangani perjanjian perdagangan dianggap setara . Oleh karena itu, tidak ada negara yang dapat memberikan kesepakatan perdagangan yang lebih baik ke satu negara saja.
Di samping itu, negara-negara anggot dapat memanfaatkan tarif yang rendah, karena ekspor mereka menjadi lebih ekonomis.
Perjanjian menstandarkan peraturan perdagangan untuk semua peserta. Hal ini dapat mengurangi biaya hukum karena semua negara memiliki aturan serupa untuk impor dan ekspor.
Perbedaan Utama :
Setelah membahas pengertian kedua istilah tersebut, mari kita melangkah lebih jauh untuk memahami perbedaan perdagangan bilateral dan multilateral berikut:
- Perdagangan bilateral menyiratkan pertukaran barang dan jasa antara dua negara. Sebaliknya, perdagangan Multilateral mengacu pada perdagangan antara tiga negara atau lebih.
- Perdagangan bilateral menghasilkan kerjasama ekonomi antara dua negara, sedang perdagangan multilateral mempromosikan globalisasi yang mengintegrasikan semua negara peserta.
- Dalam negosiasi perdagangan bilateral, masing-masing negara harus melakukan negosiasi secara terpisah dan dalam rentang waktu yang berbeda atas dasar win-win solution. Sebaliknya, negosiasi perdagangan multilateral dapat dilakukan secara bersamaan.
- Perdagangan bilateral biasanya terjadi antara negara-negara yang memiliki spesialisasi produk dalam industri yang berbeda. Oleh karena itu, komoditas yang dipertukarkan bersifat saling melengkapi (complementary). Sebaliknya, dalam perdagangan multilateral, komoditi yang dipertukarkan bersifat menambah (suplementary).
Contoh
Perjanjian perdagangan bilateral atau multilateral pada umumnya dilakukan antara pemasok terbesar dan/atau importir terbesar.
Contohnya adalah Perjanjian Gandum Internasional. Dalam perjanjian ini, harga maksimum bagi negara-negara pengekspor dijamin untuk menyediakan gandum dalam jumlah tertentu kepada negara-negara pengimpor. Dan dengan harga minimum, importir siap untuk membeli gandum dalam jumlah tertentu dari eksportir.