Almursi – Bagaimanakah kita membuktikan Al-Qur’an Kalam Allah, bukan kalam Rasul?
Ada beberapa dalil logis yang mengukuhkan bukti bahwa al-Qur’an adalah kalam Allah.
Disini saya rangkum 6 hal pokok yang perlu anda ketahui.
Bukti al-Qur’an kalam Allah
Pertama, Al-Qur’an merupakan mu’jizat, dimana sampai sekarang tidak ada seorang pun yang bisa mengarang sepertinya, bahkan hingga sebuah surah al-Qur’an yang paling pendek.
Andai saja ia adalah kalam Rasul, niscaya pakar-pakar sastra arab dapat mendatangkan syair yang jauh lebih baik.
Pada waktu Al-Qur’an diturunkan, para pujangga Arab berada dalam puncak kefasihan berbahasa.
Faktanya, mereka tidak bisa membuat seperti Al-Qur’an.
Berbagai usaha telah dilakukan, namun usaha mereka gagal.
Hingga mereka sendiri mengakui bahwa Al-Qur’an memang bukan karangan manusia.
Imam Az Zarkasyi menyatakan bahwa mukjizat Al-Qur’an nampak dari segala aspek (coba lihat kitab Al Burhan fi ulumil Qur’an, oleh Az Zarkasyi : Jilid:2, hal:237, Darul Ma’rifah, Bairut1990).
Menurutnya, mukzizat ini dapat dilihat dari rangkaian kata-katanya yang indah “balaghah”, susunan ayat-ayat dan surah-surahnya, kesesuaiannya dengan penemuan ilmu pengetahuan modern, kebenaran isinya.
Kedua, terdapat tuduhan bahwa Al-Qur’an karangan Nabi Muhammad SAW.
Benarkah demikian?
Kita ketahui, Rasulullah adalah orang yang buta aksara / tidak dapat membaca dan menulis, beliau juga tidak pernah mempelajari kesusastraan arab.
Bagaimana mungkin orang yang tidak pernah mempelajari sastra arab dapat menciptakan rangkaian ayat yang begitu hebat, sampai-sampai para pakar sastra tidak mampu menandinginya.
Ketiga, Al-Qur’an sendiri menyuruh Rasulullah SAW untuk menantang siapa saja yang dari mahluk yang ada, jin dan manusia untuk membuat sepertinya.
Melalui (QS:Yunus:38), terdapat perintah agar menantang mereka untuk mendatangkan satu surah. Dalam (QS: Hud:13) perintah bagi Nabi agar menantang mereka supaya mendatangkan sepuluh surah. Pada (QS:Al Baqarah:23) juga demikian.
Bahkan dalam (QS:Al Isra’:88) Al-Qur’an menegaskan bahwa sekalipun jin dan manusia berkumpul untuk mengarang seperti Al-Qur’an, niscaya mereka tidak akan bisa.
Sampai sekarang Al-Qur’an masih terus menantang, tapi tidak ada seorang pun yang bisa menjawabnya.
Kalau ia memang karangan manusia, tentu tidak akan sampai sejauh ini berani menantang. Sementara Al-Qur’an akan terus menantang sampai hari Kiamat. Suatu bukti bahwa al-Qur’an kalam Allah.
Keempat, Bandingkan dengan fakta penemuan ilmiah yang sudah final (bukan teori), tentang alam, tubuh manusia, kedokteran, dan lain sebagianya,
Para ulama mengungkap hal ini dalam “al i’jazul ilmi lil qur’an”.
Adakah akal manusia sejak sekian abad silam, bisa menjangkau penemuan ilmiah yang didapatkan tanpa sebuah penelitian?
Kelima, al-Qur’an juga memberitakan tentang peristiwa yang akan terjadi, seperti dalam surat ar-Rum, tentara romawi kelak akan dikalahkan. Dan terbukti, setelah Rasulullah SAW wafat, kaum muslimin dapat mengalahkan tentara super power, Romawi di Persia.
Dalam Al-Qur’an, banyak informasi mengenai alam ghaib, seperti adanya surga dan berbagai keindahannya, neraka dengan segala kepedihannya, hari kiamat, dan seterusnya yang semuanya ini tidak mungkin dijangkau oleh akal manusia.
Bagaimana mungkin Rasulullah mengetahui peristiwa masa mendatang dan peristiwa diluar nalar manusia jika tanpa bimbingan Tuhan?
Keenam, al-Qur’an memuat peristiwa-peristiwa silam yang jauh ditelan zaman. Seperti sejarah kerajaan Fir’aun, kerajaan Sulaiman, kaum Tsamud, kaum sodom, dan lain sebagainya.
Rasulullah adalah orang yang buta aksara, beliau tidak mempelajari dan tidak dapat membaca kitab-kitab agama samawi terdahulu. Beliau juga sebelumnya tidak pernah mendapat pendidikan tentang sejarah.
Bagaimana mungkin orang yang tidak belajar sejarah mengetahui banyak peristiwa-peristiwa terdahulu.