Al-Qur’an, sebagaimana kita ketahui, merupakan mukzizat yang selalu hidup hingga kini. Banyak kalangan yang berupaya memahami kandungan al-Qur’an. Dokter mempelajari ayat-ayatnya untuk mendukung dunia medis, Para Ilmuan medalaminya guna mendukung penemuan-penemuan ilmiah, demikian seterusnya.
Kandungan Al-Qur’an
Secara garis besar, ada tiga kandungan al-Qur’an yang perlu anda ketahui.
Bidang I’tiqadiyah
Banyak sekali ayat yang meyinggung tentang keyakinan. Ada ayat yang secara gamblang mengukuhkan ke-esaan Allah, seperti yang termaktub dalam surat al-Ikhlas.
Al-Qur’an juga meneguhkan tentang keimanan seperti apa yang semestinya dimiliki oleh hamba. Termasuk di dalamnya keimanan kepada Al-Qur’an itu sendiri sebagai Kalam Allah. Juga mengatur bagaimana keimanan kepada para Rasul Allah, Malaikat, dan lain sebagainya.
Bidang Amaliyah
Di bidang ini, Kandungan al-Qur’an cukup luwes, jumlah ayat di segmen ini lebih sedikit. Hal ini menandakan bahwa peran akal untuk menggali bidang amaliyah lebih menonjol.
Meski dalam tatarannya, terdapat ayat yang bersifat statis (tidak berubah), seperti ayat-ayat tentang pelaksanaan wudhu, perintah shalat, dan lain-lain. Namun jumlah ayat seperti ini jauh lebih sedikit.
Kandungan ayat-ayat al-Qur’an di bidang amaliyah dibagi kembali menjadi dua segmen utama, yaitu:
- Ibadah (Umumnya bersifat statis)
- Mu’amalah (Bersifat dinamis)
Bidang Akhlak
Selain unsur keyakinan dan amaliyah, al-Qur’an juga mengandung sisi-sisi etika, yang semestinya dijalankan oleh setiap hamba.
Etika tersebut diantaranya adalah perilaku hormat kepada orang tua, etika berkunjung, dan lain sebagainya.